Jumat, 16 Januari 2009

KIDUNG INDAH IBUKU

Sudah cukup lama blog ini aku buat dengan karibku, di saat istirahat siang di kantor.
Lama juga pikiran ini mereka reka apa yang akan aku tulis pada posting perdana ini.
Semakin lama semakin pusing, semakin lama semakin bingung - semakin pusing - tambah pusing, bingung - pusing , bingung lagi , pusing lagi........................................!.


" Bug.......................bug " aku terkaget. ketika anakku yang paling kecil memukul punggungku.
" Ayah ........bikin dot " pinta anaku Pandu. Sore itu aku memang lagi dirumah dengan anak - anakku, istriku sedang pergi belanja ke pasar. Aku beranjak bangun dari duduk santaiku dan membuatkan susu untuk buah hatiku, sementara anakku Pandu menunggu disampingku.
"Oke susunya sudah siap........" kataku sambil mengulurkan botol dot ke si kecil.


Tiba - tiba pikiranku melayang pada masa kecilku, mungkin aku dulu juga sama dengan anakku Pandu. Sambil mengingat - ingat memoriku waktu kecil dulu.


Aku teringat saat aku dilelo - lelo tembang - tembang jawa oleh ibuku, setiap malam menjelang tidur. Sambil mengipas - kipaskan , kipas yang terbuat dari bambu.
" Lir ilir..........lir ilir ...... tandure wis sumilir tak ijo royo - royo, tak sengguh temanten anyar......."
terdengan alunan tembang yang lembut dari ibuku. "Cah angon ...................cah angon penekno blimbing kuwi ..... lunyu - lunyu penekno , kanggo mbasuh dododiro ....................." alunan itu terasa sangat merdu dan indah ditelingaku, tentu saja tak lama kemudian tembang - tembang itu sudah tidak terdengar lagi ditelingaku, aku sudah tertidur pulas - las, sampai pagi.


Aku lihat anaku masih memegangi botol, meski susu yang aku bikinkan sudah habis diminumnya. Padahal pesan istriku sebelum berangkat ke pasar biar cepat tidur siang Pandu bikinkan susu saja, namun kenyataannya nggak tidur - tidur juga. " Pandu nggak boboook ?" tanyaku pada anakku. Ia malah merengek rengek dan menangis minta gendong.


Terbersit di pikiranku kenapa tidak aku nyanyikan saja tembang - tembang jawa yang pernah dilantunkan ibuku untuku. " Lir ilir..........lir ilir ...... tandure wis sumilir tak ijo royo - royo, tak sengguh temanten anyar......." suaraku melantunkan tembang jawa. "Cah angon ...................cah angon penekno blimbing kuwi ..... lunyu - lunyu penekno , kanggo mbasuh dododiro ....................." meski tak semerdu suara si Pasha (Ungu) aku tetap nyanyikan tembang itu , ku ulang - ulang dan ku ulang terus syair - syair lagu itu.


E......ternyata anakku Pandu sudah tertidur lelap digendonganku.
Merdu juga nyanyianku..............?!?!?!?! atau karena syair - syairnya yang indah dan penuh makna.
Yang jelas kidung ibuku tercinta, yang dulu telah dinyanyikan untukku kini telah kunyanyikan untuk buah hatiku.

Terima kasih ibu, semoga sehat selalu.
Semoga Allah SWT selalu melindungi dan selalu memberkati.
amin.



Original Posting, 17 Januari 2009

2 komentar:

  1. Well done bro..!! postingan pertama yaa? Tambah semangat!!

    Gak nyadar sampeyan ternyata sudah tua yaa..?? Tau-tau dah beranak pinak he..he... Semoga ibu sampeyan selalu dalam Lindungan-Nya amien.

    BalasHapus
  2. Semoga.... amien.
    Mana postingan lainnya tak tunggu kie...
    Keep posting om...

    BalasHapus