Kamis, 28 Mei 2020

PANDEMI COVID 19

Wabah Pandemi Global Covid 19 telah menular ke Indonesia sejak diumumkan oleh Pemerintah di awal Maret 2020. Sampai hari ini masih terjadi penambahan pasien yang terinfeksi virus yang berasal dari Propinsi Wuhan – Tiongkok yang merebak di akhir tahun 2019.

Hampir semua negara di belahan dunia rakyatnya terpapar virus baru ini, berbagai cara dan ilmu pengetahuan kesehatan moderen diterapkan untuk mencegah penyebaran dan meminimalisir penyebaran virus agar  korban tidak semakin banyak yang berjatuhan. Para dokter dan paramedis bekerja keras mengatasi kondisi para pasien yang terjangkit , WHO dan para ahli kesehatan melakukan penelitian obat dan vaksin covid 19.

Seluruh warga dianjurkan untuk menerapkan Protokoler kesehatan , menerapkan Social Distancing, Pysical Distancing , beribadah di rumah, menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, tidak berjabat tangan, pengecekan suhu tubuh, menjaga jarak ketika berkumpul, keluar rumah jika memang sangat perlu.

Awal – awal dimulainya Protokoler Kesehatan sungguh kondisi yang sangat tidak nyaman sangat kita rasakan, tidak seperti biasanya kita bisa pergi ke mana – mana tanpa memakai masker kini harus memakainya, beribadah ke tempat ibadah juga mengikuti protokoler yang ditetapkan bahkan banyak masjid atau musholla yang dikunci dan tidak digunakan untuk sholat berjamaah. Perdebatan dan adu argumentasi menjadi tontonan biasa di media televisi , surat kabar ataupun media sosial, hari – hari masyarakat awam dibuat bingung oleh perdebatan yang ini dan perdebatan yang itu, mereka berdebat memberikan argumen dan pernyataannya masing – masing.

Sehingga masyarakat banyak yang panik dan ketakutan dengan penyebaran virus tersebut, masyarakat melakukan tindakan – tindakan yang tidak seharusnya dilakukan,  seperti  menutup akses jalan umum sehingga tidak bisa dilalui masyarakat, menolak pemakaman jenazah yang terinveksi virus , menolak tenaga kesehatan pulang ke komplek tempat tinggalnya , semua karena belum pahamnya masyarakat tentang covid 19 yang menjadi momok seluruh masyarakat. Namun setelah mendapatkan penjelasan dan sosialisasi dari para tokoh masyarakat, pemimpin – pemimpin wilayah , Pak Lurah, Pak camat tidak lagi terjadi tindakan – tindakan yang salah tersebut.

Lockdown / penutupan wilayang secara nasional tidak diterapkan, namun Pembatasan Sosial Bersekala Besar ( PSBB ) diterapkan di beberapa propinsi di Indonesia , Propinsi DKI Jakarta yang merupakan epicentrum penyebaran Covid 19 menerapkan PSBB pertama kali, disusul Jawa Barat, Jawa Timur, Pekanbaru dan beberapa propinsi lainnya. Propinsi Kepri , khususnya Pulau Batam tempat kami tinggal tidak menerapkan PSBB karena berbagai pertimbangan stabilitas ekonomi dan pertimbangan lainnya.

Hari Raya Idul Fitri 1441H , menjadi sangat berbeda dengan hari raya tahun – tahun sebelumnya. Banyak masjid yang tidak melaksanakan sholat ied berjamaah, sholat ied dilakukan di rumah masing – masing. Tradisi saling berkunjung ke sanak saudara, tidak meriah karena semua berhari raya di rumah masing masing, hanya saudara atau keluarga dekat saja yang masih bersilaturahmi dan saling berkunjung.

Mereka – mereka yang sudah merencanakan perjalanan dan membeli ticket perjalanan pulang di hari lebaran , terpaksa harus membatalkan perjalannya karena semua transportasi di Batam tidak berjalan, tidak ada penerbangan , tidak ada kapal penumpang yang berlayar. Sungguh Hari Raya Idul Fitri yang sangat memprihatinkan selama ini yang kami rasakan.

Seiring berjalannya waktu protokoler sudah menjadi keharusan dan kebiasaan, masyarakat mulai sadar akan pentingnya kebersamaan dalam mencegah penularan virus covid 19, namun masih banyak juga masyarakat yang tidak patuh dengan protokoler kesehatan. Dimana – mana masyarakat masih beraktifitas di luar tanpa mengenakan masker dan tidak menjaga jarak yang dianjurkan.

Aparat pemerintah dengan segala keterbatasannya masih terus mensosialisasikan kepada masyarakat agar tetap di rumah, tidak nongkrong – nongkrong di tempat – tempat keramaian. Aparat Kecamatan , Kelurahan , Polisi dibantu Satpol PP senantiasa berkeliling menghimbau dan membubarkan orang – orang yang berkerumun di lokasi – lokasi keramaian agar mereka pulang dan  berdiam di rumah.

Harapan kita bersama semoga masyarakat semakin sadar dan patuh menjalankan himbauan dari pemerintah untuk menjalankan protokoler kesehatan sehingga penyebaran Covid 19 di Indonesia semakin menurun dan di Pulau Batam khususnya tidak ada penambahan tambahan lagi yang terinfeksi. Aamiiin.

Mumpung masih suasana lebaran , kami mengucapkan :
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441H
Minal Aidin wal Faizin
Mohon maaf lahir dan batin

1 komentar: